You are currently browsing the monthly archive for June 2013.

kata-kata hanyalah percakapan
yang mungkin membuahkan dusta,
membuat hati lebih merana,
jika jalan ini tidak sampai hala tujuan.

bukankah cukup dengan perbuatan,
mahu berada dimana sahaja jika dipinta
bukankah cukup dengan tenungan
melihat jiwa di dalam mata.

bukankah cukup dengan kehadiran
mendengar rintihan hati dan keluhan
tanpa mengelak sepanjang masa
membuka telinga dan membelai manja.

sepertimana si bisu menunjukkan cinta
Tidak perlu berkata-kata panjang jela
Hanya perlu membuat tanggungjawabnya
adakah si bisu bukan manusia juga?

dia itu bayangan yang besar,
yang aku perlu mencari jalan keluar,
bagi berada di depan kamu.

ukuran aku dan dia berbeza,
seperti bateri dan gas kereta,
yang perlu di ukuri kamu.

aku tidak tahu beza ku dengannya,
tapi dia dahulu dan aku masa depan,
tapi itu perlu aku tahu dari kamu.

____________________________________

kenapa aku begitu
terasa murah
mengikut kata
tidak memimpin

bukan aku yang dahulu
dimana egoku
harus ku ambil semula

ku biar engkau bebas
ku tidak dipedulikan
adakah engkau memikirkan diriku
seperti mana aku memikirkanmu?

____________________________________

persis wanita sundal
g-string itu ditayang
seperti di pawagam
menunjuk lurah terpendam
yang bebas dimasuk keluar
oleh pengembara liar

diberi saku
berlubang pula
jatuh harga diri
bising pula

ambil pistol ini
buangkan semua

______________________________________

awan biru
langit cerah
pohon menghijau
lalang bergoyang
padang kontang
angin bertiup

bisikan berbaur jelingan

bebas
bernafas

apa sebenarnya kita di dunia

senyap dan sunyi
tiada bunyi dimana-mana
menaikkan resah diri
bertanya dimana silapnya

jarak ini dibenci
tidak berdaya pula mendekati
ada saja yang menjadi sentri
menutup ruang komunikasi

—————————

itu kata dia
perbuatannya berbeza pula
dia kata dia cinta
dilempangkan dan dipukul pula

jahanam kamu
sadis kamu
bajingan kamu
brengset kamu

dia itu lemah
berharap kamu menjaga
pagar itu kamu ceroboh jua
ternyata kamu sampah

———————————–

angin datanglah
bawaku pergi ke sana

mendekati
mengamati
melihat
menyayangi
memeluk
mencium
menghidu
merasa……..

cintanya.

—————————

pintu ini penghalang
bolehkah ditendang atau terajang
agar terbuka

berjalan disisi
memegang tangan
serasi

tunjukkan pintu yang satu lagi
untuk dimasuki
bila saat engkau mengerti
di hadapan pintu ini aku menanti

———————————

bersabung nyawa aku kau bawa
Untuk menghadap dunia
Aku dididik kau pula
cara-cara menghadapinya

diberikan semua
cukup material dan rohaninya
balasan apakah untuk diberi
untuk ibu yang disayangi
kalau bukan isi hati
kalau bukan masa
untuk wajahku kau tatapi
sehingga kamu di panggil ilahi
bukan sekadar wang sepeti

——————————–

aku akan pergi
jauh dari sini
mahukah engkau setia menanti
sehingga hari aku kembali

tanganmu terpaksa kulepaskan
senyumanmu ku simpan dalam kenangan
di malam – malam aku keseorangan
dibuai rindu sambil berangan
akan hari pertemuan

gambar mu menjadi teman
sepanjang ku celik dan menutup mata

kolot pemikiran mereka
terlalu taksub idea lama
biar mati kedegilan gamaknya

mempateri idea itu dikepala
menutup cubaan mengubahnya
tolol sangatkah mereka?

pasir sama dimana-mana
mungkin pasir satu ini berbeza
molekulnya cacat semerba.

There’s a lot to say, but hard to put in a sequence.
Being an introvert often leaves you in dismay, not a peek of chance.

I talk when I’m spoken to, more of a listener,
Quietness is something I subscribed to, always have been a loner.

I like company, I really do my dear.
my words may not taste like honey, but you’ll always have my ear.

Initiating things is not a skill I possess, being loyal is what I do best. Some may call me boring, but if you call I would come running.

I’ll be here at home reading a book & waiting for you. Don’t fretter at my silence, for once my heart is on your hook, my thoughts will only be of you.

I can talk about anything, just not knowing what on when. If your eyes catch me looking, dont ask, just extend your hand.

Sometimes I wonder why do I have to be so conscientious.

Perlahan si dia menghirup kopi
Melepas penat lelah saban hari
Peluh masih merembes dari pagi
Lenguh rasanya kedua kaki

Melihat bendang meluas dari pangkin
Hasilnya nanti hendak ke anak
Zuriat itulah pemangkin
Hendaklah disekolahkan agar senang kelak

Tapi sempatkah dia merasai semuanya
Badannya telah dimamah usia
Zuriatnya masih belum terpelihara
Masih perlu memaksa diri berusaha

Staring at your number to no end
Finger flirting pointlessly to the dial
A voice tells me to be a gent
That you’ll regret it if behave like a child.

Wonder what would I say to you
Without sounding awkward
Wonder if you’re agitating too
That you are too, being a coward.

Perhaps I’d just dial to hear your voice
A sound I haven’t heard for a while
Hands are sweaty and palms feels moist
To hell with doubts, let’s just make the call.

The skies opened
And it cried shamelessly
For what provoked it
Is without science, a mystery

Embrace it while it does
It doesn’t cry forever
Loving it as it linger
Able to ponder on your woes

It cools the night like winter
Says one who had yet to see snow
Cry away and cannot dither
Here’s a kindred spirit in tow.

Let us wind down this day,
Whilst serenaded by Radiohead’s “Kid A”,
Sweet darlin do not dismay,
I have yet been able to come and play.

Wait for me and do not dismay,
There will be one fine day,
When my hands hold yours all day,
Basking in the light of your gaze.

Enter your email address to subscribe to this blog and receive notifications of new posts by email.

Join 9 other subscribers